Selasa, 18 Juli 2017

Hamil Trisemester I dan Alergi Kambuh

Assalamualaikum Wr.Wb

Saya punya alergi dengan seafood yang tidak segar, udara dingin, dan debu sejak SMA. Alergi seafood sendiri timbul ketika saya hamil. Tapi seafood yang memicu alergi adalah seafood yang tidak segar.
Alergi yang muncul juga beda-beda, kalau alergi dingin saya cenderung gatel-gatel ditubuh yang dingin dan bersin-bersin, alergi debu juga bersin-bersin yang gaberhenti-berhenti sampai bisa 1 jam, alergi seafood yang tidak segar biasanya cuma gatel-gatel diseluruh tubuh, tapi sempat kemarin kulit panas dan merah, sesak napas, deg-deg an, kepala nyut-nyut an. Ok, sesuai judul, saya akan menulis pengalaman alergi saya yang kambuh ketika saya hamil trisemester I.
Dua kali saya hamil, dua kali juga saya kambuh alergi seafood yang tidak segar. Hamil pertama saya alergi dengan udang yang tidak segar. Makan udang sore hari, malam jam 9 saya gatel-gatel diseluruh tubuh dan merah-merah. Otw ke rumah sakit, ditengah jalan hujan, dan saya kehujanan, alergi semakin parah, bagian yang kena hujan bentol gakaruan. Sampai di Rumah Sakit, langsung ke UGD, liat kondisi saya dokter langsung tahu kalo saya alergi. Langsung ditanya deh pemicu nya apa, dan ada alergi obat tidak. Saya jawab alergi udang dan kena air hujan jadi tambah parah, tidak ada alergi obat, dan tidak lupa saya sampaikan saya sedang hamil 7 minggu. OK, dokter langsung paham dan saya langsung disuntik dibagian pantat, istirahat sebentar, 10 menit alergi langsung hilang dan boleh langsung pulang. 

Hamil kedua saya juga tidak luput dengan kambuhnya alergi, entah kenapa ketika saya hamil, tubuh saya rentan sekali kambuh alergi. Sebelum saya hamil, saya tidak ada riwayat alergi seafood sama sekali. Bahkan telur kepiting yang konon katanya momok bagi yang punya riwayat alergi saja saya kebal makan sebanyak mungkin. 05 Juli 2016, saya masak tongkol yang sudah saya simpan dalam kulkas lebih dari 3 hari, tanpa sebelumnya saya cuci terlebih dahulu. Saya goreng seperti request dari suami, sama suami langsung dimakan untuk makan siang, saya cuil dan incip lah sedikit tes rasa asin atau tidak (sejari kelingking besarnya), cuma itu aja konsumsi itu tongkol. Terus saya main sama ponakan saya didalam kamar, 30 menit kemudian muka saya panas banget padahal didalam kamar yang ber-ac, kepala saya nyut-nyut an, tapi saya acuhkan. Semakin lama semakin panas, dan nyut-nyut an, tambah ngos-ngosan sesak napas. Ponakan saya yang masih bayi ini liatin saya terus, penasaran saya liat kaca, WOW, muka udah kaya kepiting rebus. Saya kira saya keracunan makanan, dan inget suami makan ikan yang lebih besar, saya langsung cari suami, tapi dia ga kenapa-kenapa, dan FIX langsung saya ngeh saya alergi. Ganti baju dan sebagainya siap-siap ke RS, kulit merah dan panas semakin menyebar, kepala nyut-nyut an, jantung bunyi dug-dug-dug, sesak napas, mata kunang-kunang, sudah tidak bisa mikir apa-apa kecuali "tetap sadar, melek, gaboleh pingsan sampai RS" (karena saya naik motor, kalo posisi pingsan bisa repot). Dijalan saya sudah wanti-wanti ke suami kalo saya pingsan bilang saya alergi tongkol dan posisi hamil, Alkhamdulillah jarak RS dengan rumah sangat dekat, 5 menit aja. Saya langsung masuk UGD dengan posisi sangat ngos-ngos an, jongkok karena kunang-kunang matanya, cuma bilang "saya alergi tongkol, dan lagi hamil dok", langsung dipapah ke kasur UGD, dipasang oksigen, habis dipasang oksigen otaknya sedikit bisa dipakai, ditanya dokter hamil berapa bulan dan ada alergi obat atau engga, sudah bisa jawab walaupun loadingnya lama, hahahaha (konon katanya hal itu terjadi karena oksigen ke otak berkurang drastis, efek saya sesak napas, dan kehilangan kesadaran, terus sangat fatal kalau saya telat 30 menit aja).
Saya langsung disuntik, dan rasanya beda banget sama suntikan alergi sebelum-sebelumnya (daerah vagina jadi kaya kesetrum, gatel banget). Lima menit panas seluruh tubuh berangsur hilang, sepuluh menit kemudian, deg-deg an dan nyut-nyut an hilang, 15 menit semua keluhan hilang kecuali warna kulit yang tetap merah. Saya harus di rumah sait lebih lama untuk observasi ada alergi obat tidak, atau ada efek baru tidak. Satu setengah jam kemudian saya diperbolehkan pulang.
Bagaimana dengan kehamilan saya?
Alkhamdulillah tidak ada pengaruh apa-apa. Aman, damai, sentosa, dan sehat.

So, buat pembaca yang ada riwayat alergi dan kebetulan apes pas hamil kumat, tipsnya jangan panik, sampaikan ke dokter atau kalau sudah tidak kuat melek sampaikan ke orang terdekat untuk menyampaikan ke dokter
1. Pemicu Alergi
2. Sudah berapa lama jarak makan dengan timbul alergi
3. Ada alergi obat tidak
4. Hamil xxx bulan/minggu
Jangan stress aja, positif thinking :D

Wassalamualaikum Wr.Wb

Senin, 17 Juli 2017

Kehamilan Kedua ku Tanpa Bad Morning Sick

Assalamualaikum Wr Wb

Alkhamdulillah sudah 10 hari setelah saya mengetahui dan yakin dengan kehamilan saya yang kedua ini. mau share sedikit dari awal tahu hamil sampai hari ini. Walaupun janin masih berbentuk gumpalan darah, tapi saya excited banget tulis  ini, karena banyak yang ingin saya bagi.
Ceritanya, saya sama suami sempat menunda kehamilan semenjak keguguran desember 2016 lalu. Alasannya karena kami merencanakan kalau hamil, ingin lahiran di kampung halaman, Jogja, jadi kelahiran dipaskan ketika suami dapat cuti besar (yang bisa diambil bulan Maret 2018). Desember-Juni saya KB menggunakan kondom, sambil menunda sambil menunggu jadwal datang bulan kembali teratur (karena setelah keguguran, siklus datang bulan saya berantakan). Selama menunda kehamilan saya menggunakan aplikasi pencatat datang bulan "kalender saya", aplikasi nya bagus menurut saya, karena ada tanggal-tanggal masa subur juga, jadi ketika saya lepas KB, aplikasi itu jadi acuan saya ketika progam kehamilan dimulai.
Progam hamil saya dimulai ketika menstruasi bulan Juni selesai, lewat aplikasi "kalender saya", masa subur datang ketika H+14 setelah mens berakhir. LNah setelah selesai mens bulan Juni, saya intensifkan suami saya makan kecambah dan saya mengkonsumsi Nature-E (suplemen kulit).

(*)FYI saya pernah baca Natur-E membantu kesuburan wanita, entah benar atau tidak karena belum ada riset, tapi karena tidak berbahaya, tidak ada salahnya saya coba aja.

H+7 setelah mens berakhir sesuai dengan aplikasi saya masuk masa subur, dimana H+14 adalah puncak masa subur, nah selama masuk masa subur tersebut saya tambah insentifkan suami saya konsumsi  kecambah dan tambahan daging kambing.

(*)oiya, siklus menstruasi saya sampai JUNI belum teratur, tapi 1 bulan pasti 1 kali,  dengan aplikasi "kalender saya" disana otomatis diihitungkan masa subur nya dengan acuan siklus mens selama minimal 3 bulan.

Alkhamdulillah progam hamil berjalan lancar dan langsung diberikan kesempatan sama Allah.
Awalnya saya tau saya hamil adalah ketika saya bercandaan sama suami saya, dan saya nyeletuk,"jangan tiduran diatas perut karena ada debaynya" (Saya suka gitu, sejenis feeling knowing what will happen in the future dari asal nyeletuk yang datang entah dari mana dan saya gasadar nyeletuknya). Saat itu saya belum ada telat datang bulan (sesuai dengan perhitungan aplikasi, dan memang masih H+3 minggu setelah mens terakhir). Besoknya, 5 Juli 017 suami saya masuk malam (kerja suami saya shift-shift an), dan kalau masuk malam siklus tidur saya juga terbalik, malam begadang, pagi tidur. Nah dari maghrib sampai jam 10 malam saya gada buang air kecil, lalu saya inisiatif buat test pack besok pagi. Tapi jam 02.00 dini hari (6 Juli 2017) saya sudah tidak tahan buang air kecil, akhirnya saya buang air dan tes kehamilan dengan air kencing tersebut. Hasilnya positif, langsung  garis jelas 2 strip dan tidak samar, tapi saya ragu karena saya cuma pakai test pack murah (merk onamed harga 1500-an), jadi saya test lagi sampai 5 kali dan hasilnya positif semua. Tapi tetep saya ragu, dan akan saya coba lagi besok.
Besoknya, 07 Juli 2017, dengan kondisi yang sama begadang dan nahan kencing sampai dini hari, saya tes lagi, 4 test pack dan hasilnya positif. Antara 80:20 saya percaya atau tidak percaya karena saya belum terlambat menstruasi, saya akan coba lagi ketika saya sudah terlambat 3 hari dari tanggal seharusnya datang bulan. Tapi, semenjak tanggal 06 Juli 2017 (hasil testpack pertama), saya sudah mulai mengkonsumsi Folamil (stock folas 400mg dari dokter yang diberikan setelah keguguran Desember lalu).
12 Juli 2017, dari  perhitungan aplikasi saya sudah terlambat datang bulan 4 hari. Saya test lagi, dan 3 testpack hasil positif. Dan saya sudah mulai kembung dan mual. Awalnya tanda-tanda datang bulan datang, seperti kram perut, payudara kencang dan sakit, darah kotor menggumpal di jari tangan dan lutut dan gatal, tapi Alkhamdulillah hasil tetap 2 strip.

Kalau dihitung dari tanggal terakhir datang bulan, usia kandungan saya 6 minggu, tapi kalau dilihat dari tanggal masa subur dan perkiraan pembuhaan usia kandungan 4 minggu. Saya menggunakan aplikasi "Pregnancy +" dan hasilnya setelah memasukan tanggal terakhir datang bulan dan masa subur, usia kandungan saya tanggal 12 Juli adalah 4 minggu 3 hari. Jadi saya belum kedokter, karena pengalaman hamil pertama hasil USG nihil dengan usia kandungan yang sangat muda, dan cuma diberi folas (karena saya punya stok folas jadi saya ga kontrol), saya kontrol ketika usia kandugan 5 minggu, InsyaAllah besok Senin 17 Juli 2017. Doakan Ya semoga lancar dan tidak ada halangan apapun dalam kehamilan saya yang kedua.

Oiya, saya mulai mual ketika saya awal terlambat haid, tapi mual ringan, hanya kembung dan asam lambung naik. Mulai mual sedang pas masuk kandungan umur 5 minggu (kemarin 15 Juli  2017), dari angka 1-10 mual sedang ada di angka 6. Sebenarnya lebih dari 6, tapi pengalaman dari hamil 1 dan saya sudah belajar dengan membaca hypnobirthing, saya sangat berusaha agar tidak bertambah parah seperti hamil saya yang pertama. HOW?

Pertama ketika mual ketika setelah makan atau minum, saya duduk dan mengosongkan pikiran kecuali meresapi mual seperti apa yang saya rasakan. Saya tidak berfikir untuk memuntahkan, tapi berfikir bahwa ini mual biasa yang bisa diatasi. Saya berpikir saya tidak mau mubadzir makanan, dan saya suka makanan yang saya makan, tubuh saya dan janin saya butuh. Saya berpikir dengan posisi sangat rileks, memejamkan mata, silahkan mual saya nikmati, tapi TIDAK memuntahkan apa yang sudah saya telan,
Kedua, ketika saya mual dengan sesuatu yang saya anggap menjijikan (yang timbul semenjak hamil), seperti bau laki-laki berkeringat campur rokok dan parfum, bau selokan dan sampah, dan ayam mentah, yang saya lakukan adalah menejahui hal-hal tersebut, memejamkan mata, dan membuang jauh pikiran-pikiran hal menjijikan tersebut secepat mungkin. Tetap mual dan akan muntah tapi tidak muntah.
Ketiga, ketika saya mual karena akan memakan makanan yang saya mulai jijik karena saya hamil (ayam), yang saya lakukan adalah memejamkan mata, tetap makan, sambil berpikir "it's oke! ini cuma ayam, enak" sambil merem makanya dan membayangkan makanan lain. Sejujurnya diantara tiga jenis mual, ini yang paling sulit, hahahaha dan sekarang saya cenderung menghindari nya.
Sejujurnya masuk minggu ke lima tantangan mual semakin sulit, sampai kepala saya kadang stress dan pusing. Cuma sebelum bertambah parah, saya main sugesti pada diri sendiri. Dan so far Alkhamdulillah sukses, dan semoga seterusnya sukses, Aamiin Ya Allah Aamiin

Tes Pertama 060717:



Tes Kedua 070717:



Tes Ketiga 120717: