Selasa, 04 April 2017

Ketika Ibu Kota menjadi Primadona Politik Indonesia

Masih anget soal pilkada Jakarta, karena ada yang fenomenal, pertarungan antara Putra Mahkota Cikeas, Primadona Pendidikan Indonesia (dulu), dan Sang Petahana yang tidak munafik hasil kerjanya patut diberikan 4 jempol. Perebutan satu kursi bikin geger seluruh negeri.
Agus Harimutri Yudhoyono, saya salah satu pengagum beliau ketika masih di militer, dengan segudang prestasinya, gagah, good lookin, dan keluarga kecil yang harmonis. Sangat disayangkan, ketika beliau ditumbalkan untuk politik, mengundurkan diri dari militer, tanpa ada pengetahuan politik serta kepemimpinan untuk otda. Jadinya selama kampanye kemarin beliau terlihat seperti dagelan. Progam-progam yang tidak matang, dan dipaksakan. Parahnya beliau dipasangkan dengan seseorang yang memiliki track record tidak baik.
Basuki Tjahja Purnama, WNI dengan keturunan tionghoa, yang kurang beruntung karena beragama non muslim (bagi saya seorang muslim, beliau kurang beruntung karena belum diberikan hidayah dari Allah). Seseorang dengan segudang prestasi, tulus membangun negeri, dan peduli terhadap rakyat kecil. Seorang pokitikus dan pemimpin sejati, namun terjegal dengan kasus yang di-ada-ada-kan.
Anies Baswedan, wow! Serius selama kuliah saya sangat amat mengagumi beliau. Beliau anak dari salah satu dosen saya. Beliau sukses dengan Indonesia mengajarnya. Beliau tim sukses pak jokowi dengan tenun kebangsaannya. Tapi akhir-akhir ini saya sangat kecewa, entah yang mana seorang Anies yang sebenarnya.
Disini saya akan menulis secara khusus mengenai dua hal. Pertama ketegasan saya mengenai Pak Ahok sebagai seorang muslim yang mencintai politik, yang membuat beberapa sahabat saya salah paham. Kedua pendapat politik saya mengenai seorang Anies Baswedan.
Pendapat saya pribadi sebagai seorang warga negara Indonesia dan Muslim, mengenai ahok:
1) Apa ahok menistakan agama islam? TIDAK
2) Jadi widhi mendukung ahok? Untuk kebenaran menista agama, IYA saya dukung beliau. Untuk kepentingan politik, TIDAK.
3) Jika anda warga Jakarta, anda memilih ahok? alasan? TIDAK, saya tidak akan memilih beliau, karena Tuhan saya melarang.
4) Jadi anda mendukung Anies? TIDAK, beliau BUKAN orang baik. Saya kalau jadi warga jakarta dan memilih beliau, saya dzolim kepada saudara-saudara saya yang akan dirugikan kelak dengan ambisi politik seorang Anies.
Disini saya tegaskan, saya kalau jadi warga jakarta, akan golput (tetap datang ke TPS tapi tidak memilih dua dua nya) Hahahahaha jadi siapPun yanv terpilih itu kuasa dan kehendak Allah.
Saya mencintai politik, saya seorang hamba Allah. Dalam agama saya dilarang memilih sekutu, pemimpin, tempat berlindung kepada orang non muslim, alasan saya sbg warga negara tidak memilih ahok. Walaupun tidak munafik beliau hebat! Justru saya lebih malu sebenarnya, seorang ahok yang memegang Injil, begitu hebat dan mencintai rakyat kecil, sedangkan buanyak politikus yang memegang AlQuran justru dzolim dan tidak amanah. Saya selalu berdoa agar pak Ahok diberikan hidayah keislaman oleh Allah. Beliau pegang Injil aja hebat, gimana pegang AlQuran, kitab yang paling sempurna? 😊 soal kasus penistaan agama, saya malas jelaskannya kenapa saa bilang beliau TIDAK menista agama, wkwkwk karna bukan pertama kali bagi saya mengamati kasus2 unik hanya untuk menjegal politikus baik 😊 ingat kasus antasari? Ingat kasus sri mulyani? Kasus abraham samad? Yaa seperti itulah kira-kira, KLASIK, jadi malas aja bahas.
Saya mencintai politik, saya seorang hamba Allah, sehingga saya begitu muak dengan seorang Anies Baswedan karena mengotori tempat ibadah untuk berkampanye, untuk memuaskan hasrat politiknya. Saya dzalim dong sama warga lain kalau memilih pemimpim yang tidak baik. Mempolitisasi agama dengan berkampanye didalam tempat ibadah. Bungkam dan merangkul lembaga yang merusak tenun kebangsaan dan islam. Indonesia mengajar, saya salah satu mahasiswa yang terobsesi dengan progam ini, tapi akhir-akhir ini jadi lucu. Seorang Anies berkata bahwa seorang non muslim tidak bisa menjadi gubernur. Ya Allah pak, anda mematikan mimpi anak-anak didik di Indonesia. Dengan seketika, beliau ROBEK tenun kebangsaan yang diembor-gemborkan.
Pendapat saya, semua orang, apapun agama, suku, dan ras nya, selama mereka adalah WNI, mereka berHAK menjadi apapun di negara ini, SAH. Mereka berhak mencalonkan diri. Dan muslim pun juga berhak untuk tidak memilih karena patuh perintah Allah. Setiap orang berHAK memilih dan dipilih di negara ini. Yang disayangkan adalah, sikap yang mendiskriminasi agama tertentu. Di Islam pun tidak diajarkan seperti itu. Silahkan berdakwah dengan bilang "Muslim dilarang memilih pemimpin non muslim, pelindung non muslim, sesuai dengan ....." TAPI JANGAN bilang "Tidak boleh memilih si A, si B, si C sesuai ayat blablabla" itu kampanye dengan bawa-bawa AlQuran, dan saya marah rasanya ketika AlQuran digunakan untuk berkampanye, AlQuran untuk senjata memuaskan napsu duniawi, napsu memimpin dengan niat tidal baik. Gausah munafik lah, para polutikus dan ustad suu' memang melakukan hal tersebut.
Politik dan agama➡ pak jokowi pernah bilang bahwa tolong pisahkan agama dan berpolitik, saya sih nangkapnya maksud beliau adalah jangan berkampanye dengan membawa-bawa agama, karena di Indonesia 5 agama resmi diakui pemerintah. Tidak ada yang paling spesial agama apa, semua sama dimata hukum Indonesia. Tapi, berpolitik harus menggunakan agama, berpolitik harus baik, berpolitik harus adil, berpolitik harus berkasih sayang terhadap sesama. Semua agama mengajarkan hal baik, hal adil, dan kasih sayang.
Kristen dan Katolik, diajarkan kasih sayang kepada sesama, semua kejahatan dibalas dengan kasih. Hindu, jangankan sesama manusia, kepada roh, binatang, mereka pun tidak saling menyakiti. Budha, alam aja dijaga, dihormati, semua harus laras, apalagi manusia.
Bagi saya, Islam agama yang terbaik (pendapat pribadi), hlo iya dong, kalo Islam bukan agama yang terbaik, saya tidak akan secara sadar memilih agama ini sebagai jalan hidup saya. (FYI, saya dibesarkan dikeluarga besar dengan bermacam-macam agama, jadi saya memilih islam selain karena ortu islam, tp saya sadar karena membandinhkan dengan kepercayaan lain).
Oke! Cukuo sekian 😊 konsep negara khilafah di Indonesia itu ya Bhineka Tunggal Ika ☝ saling menghargai, adil, bersatu, gotong royong, berdampingan dengan rukun ❤