Rabu, 14 Februari 2018

Hamil Ketiga karena Allah 😊

Asslamualaikum

Kayanya tulisan kali ini bakalan panjang deh, hahahha soalnya mau cerita tentang kehamilan ketiga ku di trisemester pertama dan flashback kehamilan pertama dan kedua. Jadi, seperti yang sudah saya tulis di tulisan terakhir, setelah kuret kedua kemarin, selang 3 bulan saya hamil lagi. Alkhamdulillah sekarang sudah melewati trisemester pertama.

Flashback yaa, jadi kehamilan pertama saya dulu sangat amat tidak direncanakan. Pasca menikah, saya dan suami dengan pertimbangan tertentu memang ingin menunda kehamilan 1 tahun. Tapi, Allah kasih rejeki anak lebih cepat dari perencanaan, yaitu 6 bulan pasca menikah saya hamil. Tanpa persiapan dan pengethauan apapun tentang kehamilan, ditambah jauh dari orang tua karena merantau, endingnya saya dan suami sama-sama stress! Kenapa stress? karena saya mengalami mual muntah PARAH sampai tidak bisa makan dan minum apapun. Ketika mau ke rumah sakit, telepon ibu mita pertimbangan, eh dilarang, katanya harus alami, gaboleh rewel, jangan dimasukin obat apa-apa. Singkat cerita akhirnya janin saya hilang detak jantung dan harus kuret.
Hamil yang kedua, berbeda dengan yang pertama karena hamil yang kedua kami rencanakan. Sudah tepat 1 tahun pasca menikah, selesai anniv pertama saya dan suami progam hamil alami, yaitu suami banyak-banyak makan daging dan kami liburan untuk bikin kami sama-sama rileks dan tidak stress. Alkhamdulillah setela itu langsung dikasih hamil sama Allah. Hamil kedua juga tidak luput dari mual kehamilan, tapi karena sudah banyak ilmu dan tau hypnobirth saya bisa kontrol diri saya agar tidak mubadzir makanan. Singkat cerita, hamil kedua saya gagal, janin tidak berkembang, ada calon janin tapi tidak berkembang, alias BO atau  blight ovum atau hamil kosong.

Nah ke inti cerita nih, hamil ketiga. Hamil ketiga ini saya penuh drama banget sih, hahaha mungkin lebih karena TRAUMA. Yang saya alami di hamil ketiga ini bener-bener setiap prosesnya saya berperang dengan psikis saya sendiri (halah, hahaha). Gimana enggak, hamil yang direncanakan dan tidak direncanakan dua dua nya kuret tanpa saya tau penyebab medis nya jadi tidak bisa melakukan pencegahan apapun.
Jadi setelah kuret, saya tidak menunda kehamilan lagi, jadi langsung tabrak aja tanpa KB apa-apa, karena kata dokter juga diperbolehkan. Bulan pertama saya belum dapat rejeki hamil, dan akhirnya saya sama suami memutuskan liburan tipis-tipis agar kami sama-sama rileks. Bulan kedua saya juga belum dapat rejeki hamil. Akhirnya saya instropeksi, saya kurang apa. Lalu saya inget perkataan dokter kemarin ketika konsul hasil lab :"jangan suudzon sama Allah, memang belum rejekinya". Dan setelah itu saya sadar, saya kurang berdoa. Dari situ pintu-pintu hidayah Allah bukakan sedikit demi sedikit untuk saya. Saya ketemu Instagramnya "dokter suryo" dimana beliau sering share masala-masalah kehamilan dan solusinya gacuma secara medis, tapi non medis yaitu Allah SWT. Dokter Suryo sering share tentang Quran surah Maryam (19) ayat 1-11, awalnya saya tidak hiraukan, sampai karena saking seringnya share kehebatan QS:19 (1-11), dimana banyak pasien dan follower dokter yang mengamalkan dan langsung hamil, bahkan yang sudah bertahun-tahun menikah, dan ada juga yang divonis mandul, mereka bisa hamil setelah mengamalkan QS:19 (1-11). Saya penasaran, saya bukalah Al-Quran yang sudah lama sekali tidak saya sentuh, saya baca artinya ayat-perayat sampai habis. Dan surah Maryam itu bener-bener jawaban saya selama ini: "saya sudah usaha, saya sehat, suami sehat, tapi kenapa saya keguguran  berkali-kali? kalau hamil lagi, apa jaminan saya tidak keguguran lagi? saya trauma mual-mual tanpa hasil, berat. Semua tindakan medis sudah saya lakukan, tapi NIHIL."
Jawabannya: pasrah, jangan suudzon sama Allah, serahkan pada Allah, tugasmu cuma berusaha dan berdoa. Nabi Zakaria yang tua renta dan istrinya yang mandul aja Allah izinkan hamil anak yang sehat, bahkan maryam yang suci tidak memiliki suami, tanpa sperma, Isa A.S lahir, apalagi saya yang sehat, suami sehat, itu hal yang sangat mudah bagi Allah. Al-Quran Surah Maryam ayat 9 dan 21 adalah obat psikis saya selama sebelum dan selama hamil kali ini.

Tiga minggu sebelum tanggal haid, suami saya rutin minum habbatulsauda (karena di ig dr.Suryo dianjurkan konsumsi habbats), dan saya sendiri rutin minum asam folas dua kali sehari. Dua minggu sebelum haid, saya rutin baca QS:19 (1-11) pasca solat wajib. Saya tulis RUTIN karena tidak pernah sekalipun saya lewatkan. Saya sebenernya selalu baca sampai ayat 21, bahkan 1 surah full, tapi kalau lagi malas atau terburu-buru saya baca sampai ayat 11, jadi saya tulis 1-11 itu RUTIN. Sampai pada akhirnya H-5 haid, saya tespack, dan hasilnya negatif! (pengalaman 2 kali hamil sebelumnya, tespack hamil H-1 minggu sudah positif tidak samar, jadi kali ini saya juga tespack sebelum hamil). Saya gaputus asa dong, setiap hari selama 3 hari saya setiap pagi selalu tes kehamilan, gacuma 1 tespack sekali tes, tapi 3-5 tespack! Dan semua negatif. Terus tanda-tanda kehamilan juga NIHIL, yang ada tanda-tanda haid. H-2 saya putus asa, dan berpikir "ah, belum rejeki bulan ini nih, gapapa", tapi saya tetep rutin QS:19 (1-11) nya.  Karena saya sudah pesimis, saya makan makanan gasehat lagi, terus olahraga berat, dan berhenti minum asam folas terus sempat minum obat pencahar.

Dalam posisi pesimis (H-1 Haid) dan rutin baca QS:19 (1-11), saya baca lagi nih artinya, dengan tujuan menghapal. Sampai di ayat 21, saya tiba-tiba kepikiran:
"Allah itu MAHA BESAR, bukan tidak mungkin kemarin negatif tiba-tiba Allah kasih keajaiban ada janin di rahim aku. Istri Nabi Zakariya dan Ibu Maryam aja bisa, kenapa aku enggak. Pokoknya sebelum tetes darah haid keluar, saya masih bisa hamil! Gapeduli sudah lewat hari haid atau belum. Hal itu sangat mudah bagi Allah."
Dari situ saya optimis lagi, saya tespack lagi keesokan harinya (ketika hari haid), dan hasilnya positif tapi samaaaaar sekali garis keduanya, dan keluar garis kedua setelah lewat 1 menit, dimana itu diragukan haislnya, saya ragu itu positif beneran atau eror. Saya coba lagi tespack kedua, eh malah hasilnya cuma 1 garis. Tapi saya  gaputus asa, prinsip saya, selama darah haid belum keluar peluang hamil itu ADA. Hari kedua saya tes lagi, masih sama hasilnya, 2 garis tapi samar sekali dan keluar garis kedua setelah lebih dari 1 menit. Hari ketiga saya tidak coba lagi, saya berencana coba ketika telat haid 5 hari. Nah, hari kelima saya tes lagi dan alkhamdulillah hasilnya 2 garis  tidak samar. SAYA HAMIL 😀

lanjut k blog berikutnya yaaa 😀
Wassalamu'alaikum

Hasil Tes Ana ICG, Aca IGM, Hbs-AG (Elsa-Elfa)

Okey, setelah sekian lama ga nulis dikarenakan sibuk pindahan rumah, hari ini saya akan share hasil tes lab terakhir ketika kuret.
Yap! Terakhir kuret setelah keguguran berulang, dokter menyarankan untuk tes lab untuk mengetahui penyebab keguguran, tes yang dilakukan adalah tes pembekuan darah dan potensi lupus kehamilan. Seperti yg sudah saya ceritakan di saya mengalami 2 kali kasus janin tidak berkembang dan harus kuret.
Hasilnya adalah alkhamdulillah semuanya negative, bagus semua, tidak ada kelainan apapun. Biaya untuk tes tersebut (Tes Ana ICG, Aca IGM, Hbs-AG (Elsa-Elfa)) adalah Rp2.288.000 dengan rincian :
Ana ICG                          Rp   665.000,00
Aca IGM                         Rp1.176.000,00
Hbs-AG (Elsa-Elfa)     Rp   159.000,00
Waktu Pembekuan      Rp     35.000,00
Waktu Pendarahan      Rp     35.000,00
Ongkos Kirim               Rp    218.000,00

Mahal ya? T.T tapi alkhamdulillah ditanggung asuransi jd gabayar. 
Saya tes di Rumah Sakit swasta di kota tempat saya tinggal, yang kebetulan fasilitas lab nya tidak memadai untuk melakukan tes tersebut, jadi darah dikirim ke Jakarta untuk dites di lab sana. Buat temen-temen yang mau tes juga, kalau di kota besar biasanya di Prodia atau lab-lab biasa biasanya ada kok, dan kemungkinan lebih murah.

Btw saya ada sedikit cerita ketika konsultasi hasil tes. Jadi ceritanya saya ganti dokter, bukan karena dokter sebelumnya tidak bagus, tapi karena dokternya lagi tidak ada ditempat jadi ganti dokter aja.
Jadi ketika konsultasi dokter nya bilang bahwa tes yang saya lakukan sebenarnya tidak perlu, kata beliau untung gratis coba kalau bayar. Kata beliau, keguguran di tri semester pertama sebagian besar adalah karena faktor janin, bukan ibu. Jadi istilah orang awam "bibit tidak bagus". Nah ketika saya tanyakan kenapa kemaren saya di tes, beliau menjawab,"mungkin biar ibu berpikir positif dan tidak negatif"
Dan bisa langsung hamil lagi tanpa menunggu 3 bulan, karena tidak ada kelainan dan pengobatan. Jadi kata dokternya yang harus menunggu 3 bulan pasca kuret itu jika selama poroses kuret ada kelainan yang harus disembuhkan, atau ada efek samping pasca kuret. Nah karena saya alkhamdulillah lancar dan tidak ada apa-apa, jadi boleh lansgung hamil lagi.
Jadi gtyuuuu ceritanya mamen-mamen sekalian :D
Dan Alkhamdulillah selang 3 bulan pasca kuret saya sudah hamil lagi, sekarang sudah masuk 15 week :) besok share lagi ya cerita nya :D